Jumat, 02 Desember 2011

PT PIM Bantah Kelangkaan Pupuk

Surat Kabar Independen Forum Indonesia Baru, Lhokseumawe
Manager Humas PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Mustafa Taher,  membantah kelangkaan pupuk diwilayah Timur Aceh Utara yang sedang masa tanam, saat dikonfirmasi FIB diruang Humas PT PIM Krueng Geukuh, Lhokseumawe. “Produksi pupuk PT PIM 90.000 ton per tahun. Produksi 2 bulan saja bisa menutupi kebutuhan pupuk untuk seluruh Aceh, sisa produksi 10 bulan lagi, kita jual ke Medan, Pekanbaru dan Padang. Kita punya data tentang jumlah kebutuhan pupuk di seluruh Aceh, jadi kekurangan pupuk tidak mungkin terjadi. Produksi melebihi kebutuhan, distribusi juga sudah sesuai kebutuhan. Sedangkan data tentang kebutuhan pupuk dibuat oleh Badan Ketahanan Pangan Aceh Utara. Mereka yang tahu berapa kebutuhan pupuk untuk petani, soal data ini mereka yang bertanggungjawab” kata Mustafa (11/11). Untuk Aceh Utara saja ada 5 distributor. Distributor wilayah barat membawahi 5 kecamatan seperti Muara Batu, Dewantara dan sekitarnya. Wilayah tengah 7 kecamatan untuk Muara Satu dan sekitarnya, Wilayah Bayu dan Sekitarnya 9 kecamatan, Baktya dan sekitarnya 5 kecamatan.
Menanggapi penyelewengan pupuk bersubsidi, Mustafa mengatakan “Soal penyelewengan dimana-mana ada, bukan berarti kita membiarkan terjadi penyelundupan tetapi semua orang mau cari untung, ini kriminal. ini tugas polisi untuk membuktikan ada penyelundupan dan ada pengiriman pupuk bersubsidi ke Medan. Kalau ada bukti, kita juga akan memecat distributor nakal tersebut. Untuk mencegah pupuk bersubsidi disalah gunakan, sekarang PT PIM juga merubah warna pupuk bersubsidi dengan warna pink”.
Soal kelangkaan pupuk di Kecamatan Matang Kuli sebagaimana di sampaikan Geuchik Matang Munje, Muhammad Yacob (51), Manager Humas meminta wartawan menanyakan langsung kepada distributor. Untuk kecamatan Matang Kuli distributornya adalah CV Pakat Jaya dan mereka punya kantor. Pada bulan Oktober ada penambahan pupuk 110 ton dan pada November ini ada penambahan 170 ton ke Matang Kuli, Kuta Makmur, Simpang Keuramat, Pirak Timu, Paya Bakong dan Geureudong Pase. Sedangkan ke Tanah luas dan sekitarnya pada Oktober ada penambahan 105 ton. Mustafa juga mengatakan “Pada saat terjadi kelangkaan pupuk di Matang Kuli, sebenarnya pupuk sudah tersedia tetapi tidak ditebus oleh distributor, dalam hal ini CV Pakat Jaya”.
Ketika wartawan menanyakan apa mungkin distributor tidak punya uang untuk menebus pupuk, Manager Humas ini membantah, Mustafa mengatakan, mereka terlambat menebus karena terlambat menghimpun data dan terlambat mengechek ke kios-kios tentang jumlah kebutuhan pupuk di Matang Kuli dan 6 kecamatan lainnya yang menjadi tugas CV Pakat Jaya untuk mendistribusikannya, setelah didata ternyata kebutuhannya 170 ton, katanya.
Menanggapan pertanyaan wartawan tentang kemungkinan peluang kerjasama dengan petani, Manager Humas PT PIM, Mustafa Taher mengatakan PT PIM tidak bisa jual pupuk langsung ke petani, tetapi Kelompok Tani bisa membuka kios eceran pupuk yang resmi, nanti pupuk akan didistribusikan oleh distributor yang ditunjuk untuk kecamatan tempat Kelompok Kani itu berdomisili. Saat ini ada 39 distributor pupuk PT PIM diseluruh Aceh. @ABQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar